Jumat, 20 Juni 2014

Tips Teknik Inokulasi Gaharu

Tips Teknik Inokulasi Gaharu



cakraadikayasa.blogspot.com - Tips Teknik Inokulasi Gaharu - Bagi anda para petani pohon gaharu yang kurang tahu tentang bagaimana cara teknik inokulasi kini anda tidak perlu repot lagi. Karena cakraadikayasa.blogspot.com atas nama CV. Cakra Adikayasa ingin membagikan tips teknik inokulasi gaharu yang mudah dan menghasilkan komoditi kayu yang baik dan pertumbuhan yang cepat pula.

Fusarium yang di inokulasi ke jaringan pohon itu sebenarnya kuman penyebab penyakit. Oleh karena itu pohon gaharu itu melawan dengan memproduksi resin bernama fitoaleksin supaya kuman tak menyebar ke jaringan pohon lain. Seiring waktu, resin itu mengeras di sudut sudut pembuluh xylem dan floem – organ pohon yang mendistribusikan makanan berwarna kecokelatan, serta harum bila dibakar.

Mengingat jenis isolate penyakit pembentuk gaharu berbeda beda sesuai kondisi iklim dan lingkungan, maka penyedia inokulan perlu melakukan isolasi jenis penyakit yang berprospek memproduksi gaharu. Isolasi ini dilakukan terhadap tanaman gaharu alam yang berada di dalam kawasan hutan sekitar daerah pengembangan. Untuk tujuan tersebut, perlu diawali dengan pengamatan lapangan untuk mempelajari aspek gaharu yang tumbuh alami serta mengisolasi dan mengidentifikasi jenis penyakit dari pohon yang terserang.
Agar berhasil mengembangkan inokulan pembentuk gaharu, diperlukan teknik tertentu. Untuk hal ini, sangat diperlukan peran dari pemerintah daerah instansi atau lembaga terkait, perguruan tinggi, dan investor atau pengusaha swasta didaerah setempat sebagai pelaku produksi inokulan. 

Tips Teknik Inokulasi Gaharu

Inokulasi dengan inokulan padat.
Adapun tahapan teknik inokulasi pohon gaharu menggunakan inokulan padat dilaksanakan dengan cara sebagai berikut :

• Buat lubang pada batang kayu gaharu dengan menggunakan bor. Diameter lubang bor sekitar 0,8 – 10 mm. Kedalaman optimal pemboran ini perlu disesuaikan dengan ukuran diameter batang, biasanya sekitar 5 cm. Setiap batang dibuatkan banyak lubang dengan jarak antar lubang bor sekitar 20 cm.
• Bersihkan tangan pelaku inokulasi dengan air hingga bersih dan dibilas dengan alcohol sebelum pelaksanaan inokulasi.
• Masukkan inokulasi padat ke setiap lubang. Jumlah inokulan disesuaikan dengan kedalaman lubang. Sebagai patokan, pemasukan ini dilakukan hingga lubang terisi penuh dengan inokulan. Agar pemasukan menjadi mudah, gunakan potongan kayu atau bamboo yang ukurannya sesuai dengan ukuran diameter lubang.
• Tutup setiap lubang yang sudah diberi inokulan untuk mnghindari masuknya air ke dalam lubang. Penutupan lubang ini dilakukan dengan pasak kayu gaharu. Penutupan pun dapat dilakukan dengan “lili malam”

Tips Teknik Inokulasi Gaharu

Inokulasi dengan inokulan cair.
Teknik inokulasi menggunakan inokulan cair dilaksanakan dengan cara sebagai berikut :

• Lakukan pengeboran pada pangkal batang pohon dengan posisi miring kebawah. Kedalaman pengeboran disesuaikan dengan diameter batang pohon, biasanya 1/3 diameter batang. Sementara mata bor yang digunakan berukuran sama dengan selang infus sekitar 0,5 cm. Selang infuse tersebut biasanya sudah disediakan produsen inokulan pada saat pembelian inokulan. Namun, bila belum tersedia, selang infuse dapat disediakan sendiri oleh petani.
• Masukkan selang infus yang ada pada botol inokulan cair kedalam lubang.
• Atur besarnya aliran inokulan cair tersebut. Hentikan aliran infuse bila cairan inokulan sudah keluar dari lubang.
• Tutup bagian tepi disekitar selang infuse dengan menggunakan “lili malam”.
• Ulangi pengaturan aliran masuknya cairan infuse kedalam lubang setiap 1 – 2 hari, tergantung keadaan cairan dalam lubang. Pengaturan aliran dilakukan bila lubang sudah tidak terdapat lagi cairan inokulasi.
• Laksanakan penginokulasian ini hingga inokulan cair didalam botol infuse tersebut habis. Penginokulasian diulang kembali dengan botol inokulasi baru, bila belum ada tanda tanda kematian fisik dan fisiologis.

Jumat, 06 Juni 2014

Tips Budidaya Kayu Sengon

cakraadikayasa.blogspot.com - Tips Budidaya Kayu Sengon - Bagi anda para petani pohon yang kurang tahu tentang bagaimana cara membudidayakan sengon kini anda tidak perlu repot lagi. Karena cakraadikayasa.blogspot.com atas nama CV. Cakra Adikayasa ingin membagikan tips budidaya kayu sengon yang mudah dan menghasilkan komoditi kayu yang baik dan pertumbuhan yang cepat pula.


Tips Budidaya Kayu Sengon

Tips Budidaya Kayu Sengon
Tips Budidaya Kayu Sengon

Habitat Sengon

1. Tanah yang cocok adalah yang bertekstur lempung, berpasir atau lempung berdebu dengan pH 6-7.
2. Iklim yang cocok pada ketinggian 0 - 800 m dpl. sengon merupakan tanaman tropis, tumbuhnya pada suhu 18 - 27 derajat celcius.
3. Curah Hujan untuk tanaman sengon hanya membutuhkan yang berkisar 2000 - 4000 mm. dan kelembaban yang dibutuhkan sekitar 50 % - 75 %.

Tips Budidaya Kayu Sengon
Pembibitan Sengon

1. Benih yang baik jika berasal dari induk yang baik, tegak lurus dan tegar, tidak terserang penyakit. Ciri ciri sebagai berikut :
   - Kulit berwarna coklat tua dan bersih
   - Ukuran benih maksimal
   - Benih tenggelam dalam air jika direndam
   - Bentuk benih masih utuh.

2. Kebutuhan benih harus benar - benar dihitung untuk kapasitas lahan. Hal yang harus benar-benar diperhitungkan adalah sebagai berikut :
   - Luas lahan
   - Jarak tanam
   - Satu lubang satu benih sengon
   - Satu Kg benih berisi 40.000 butir
   - Daya tumbuh 60%
   - Tingkat kematian selama persemaian 15%

3. Perlakuan benih sebelum disemaikan sangat penting karena biji sengon memiliki kulit yang liat dan tebal serte cepat menjadi berkecambah jika dalam keadaan lembab. sebaiknya dilakukan treatment guna membangun perkecambahan benih tersebut, yaitu : Benih direndam dalam air panas mendidih (80 C) selama 15 – 30 menit. Setelah itu, benih direndam kembali dalam air dingin sekitar 24 jam, lalu ditiriskan. untuk selanjutnya benih siap untuk disemaikan.

4. Pemilihan Lokasi Persemaian harus tepat dengan syarat tanah harus sebagai berikut :
   - Lokasi harus ditempat yang datar
   - Lokasi Harus dekat dengan sumber air sepanjang musim
   - Lokasi harus bertanah gembur dan subur, tidak berbatu/berkerikil, tidak mengandung tanah liat
   - Lokasi harus dekat dengan jalan angkutan untuk menghindari kerusakan bibit waktu pengangkutan.

Tips Budidaya Kayu Sengon 

5. Penyapihan bibit dengan Langkah-langkah antara lain adalah :
   - Siapkan kantong plastik ukuran 10 x 20 cm, dan dilubangi kecil-kecil sekitar 2 – 4 lubang pada bagian sisi-sisinya.
   - Masukkan media tanam yang berupa campuran tanah subur, pasir dan pupuk kandang (1:1:1). Jika tanah cukup gembur, jumlah pasir dikurangi.
   - Setelah media tanam tercampur merata, kemudian dimasukkan ke dalam kantong plasitk setinggi ¾ bagian, barulah kecambah sengon ditanam, setiap kantong diberi satu batang kecambah.
   - Kantong plastik yang telah berisi anakan, diletakkan dibawah para-para yang diberi atap jerami atau daun kelapa, agar tidak langsung tersengat terik matahari.
   - Pada masa pertumbuhan anakan semai sampai pada saat kondisi bibit layak untuk ditanam di lapangan perlu dilakukan pemeliharaan secara intensif.

Untuk pemeliharaan, semprotkan POC NASA secara teratur setidaknya seminggu sekali untuk meningkatkan kualitas bibit tanaman sengon.

7. Penyiraman harus dilakukan pada pagi, siang dan sore hari dengan menggunakan nozle. Dan pada saat bibit dipindah ke area terbuka dan hari yang panas penyiraman harus dilakukan lebih banyak dari keadaan normal.

Tips Budidaya Kayu Sengon

8. Pemupukan dilakukan dengan menggunakan larutan "GIR" dengan pembuatan adalah sebagai berikut :
   - Gunakan drum bekas dan isi 1/2 volumenya dengan pupuk kandang
   - Tambahkan air sampai 3/4 bagian
   - Tambahkan 15 kg TSP, dan aduk rata
   - Tambahkan 500 gr pupu SUPERNASA
   - Dan biarkan selama 1 minggu kemudian setelah itu gunakan untuk pemupukan

9. Penyulaman dilakukan apabila ada bibit yang mati, dan segera lakukan agar bibit tidak tertinggal dengan lainnya.

10. Penyiangan apabila terdapat gulma, dilakukan dengan mencabutnya satu persatu.

Demikian sajian Tips Budidaya kayu sengon dari kami, semoga dapat dijadikan pedoman yang bermanfaat bagi para agromania khususnya petani pohon.